I am Back ! After the Nightmare

Lebih dari satu minggu peristiwa “traumatik” itu terjadi, setiap kali mengingatnya saya selalu memejamkan mata dan berguman ” astagfirullah” ampuni segala dosa dosa dan kesalahan saya ya Allah. Rasanya tak mau lagi mengingat lagi bagaimana proses peristiwa itu terjadi. Saya tidak bisa membayangkan dan tidak akan bisa memaafkan diri saya seumur hidup jika terjadi apa apa dengan “Ghina Artya Kinanthi” anak saya. Andai waktu bisa diputar kembali, tentu  saya akan memilih dan meminta untuk tidak ada kejadian itu sama Allah SWT.

Sabtu tanggal 2 July 2011, saya sekeluarga jatuh dari kendaraan bermotor saat melintas didaerah yang namanya “Sungai Kecil” dipulau Bintan. Pagi itu kami sekeluarga seperti Weekend biasanya, berniat mengajak kinan untuk refreshing jalan jalan pagi sambil sarapan. Semua perlengkapan dah dipersiapkan rencananya kami mau menuju ke sebuah pantai yang agak jauh dari Pantai yang biasa kami kunjungi yaitu pantai SAKERAH. Entah kenapa tak ada firasat apa apa ayah kinan langsung setuju saja dan ayah kinan yang tampak dah rapi duluan, segera meminta saya untuk segera bersiap siap, biasanya ayah kinan yang santai santai tapi saat itu kebalikannya. Dan entah kenapa kinan rewel banget pagi itu, dia tampak nggak mau lepas dari gendongan saya jadi saya pun memutuskan hanya ganti baju saja tanpa mandi pagi. Malamnya dua kali ayah kinan mimpi buruk sampai menangis dan dua kali pula saya bangunkan dan saya minta untuk membaca Al Fathihah.

Saat tiba disebuah pantai yang biasa kita main sama kinan “Kampung Dinda” nama pantainya, saya ajak ayah kinan untuk berhenti dan kita sarapan bekal kita disana aja karena jam sudah menunjukkan jam delapan lewat dan itu berarti dah lewat dari jam biasanya kinan sarapan. Kinan seneng banget disana, sarapannya habis, ketemu sama kak dinda yang baru kelas 2 SD kalo tak salah, yang ramah dan sayang sama anak kecil. Dinda ini anak yang punya pondok disana makanya dikasih nama pantai “Kampung Dinda”. Sudah sering kami main ke kampung dinda ini yang terakhir kayaknya pas awal liburan sekolah dan acara perpisahan warga di kompleks kami yang balik kampung ke Medan. Soal kampung dinda ini mungkin akan saya posting lain kali.

Kinan saat dikampung dinda, setengah jam sebelum kejadian itu

Selesai kami sarapan kinan tak mau diajak melanjutkan perjalanan. Kinan lebih suka main disitu, main ayunan atau jungkat jungkit kemudian main pasir ditepi pantai. Kinan minta dilepasin sepatunya, karena berniat untuk melanjutkan perjalanan saya nggak merespon permintaannya. Sampai akhirnya setengah dipaksa saya gendong kinan untuk niat melanjutkan perjalanan. Waktu itu Ayahnya sedikit agak ngebut mungkin lebih dari kisaran 60 Km/jam karena concern-nya hari keburu panas. Saat melintas didaerah yang sedikit menikung saya melihat diseberang ada seekor Anjing yang berada pada posisi seperti ragu ragu untuk menyeberang, dan sepersekian detik yang saya ingat adalah saya terjatuh berguling guling dengan kinan dalam gendongan saya.

Kemudian yang terdengar adalah teriakan Ayah kinan yang memanggil kinan dan memeriksa keadaannya sambil menangis. Ya Allah, kaget setelah melihat ada luka lecet dikepala dan dikening kinan.Kinan memang tidak memakai helm saat itu dan dalam gendongan kain saya. Kinan tampak menangis tapi tidak begitu keras, hanya merengek dan tampak kaget. Saya berusaha menenangkannya sambil menenangkan ayah kinan dan berusaha untuk segera meminta pertolongan untuk membawa kami ke Tanjung Uban karena saya melihat diseberang jalan ada sebuah toko kelontong yang didepannya terpakir mobil pick up.

Beberapa warga yang tampak berdatangan dan menolong kami, saya masih sempat bertanya bagaimana keadaan anjing putih itu dan dijawab oleh seseorang laki laki sambil menunjukkan tempatnya, Ya anjing itu tidak mengalami luka yang berarti dan masih hidup. Tidak lama setelah itu ada sebuah mobil kijang inova yang melintas dan menolong dan mengajak kami bareng ke arah Tanjung Uban. Alhamdulilah terimakasih pak atas tumpangan yang diberikan kepada kami saat itu. Saat melihat keadaan luka kinan saya sedih dan bingung karena saya tidak ingat bagaimana dan kenapa kepala kinan bisa terluka dan ada sedikit benjol di sisi tengah kepala. Yang pasti terbentur dan kena Aspal dan itulah yang membuat saya semakin sedih dan takut. Saat mau diberhentikan dipuskesmas pembantu di dekat sakerah saya bilang sama bapak itu,saya numpang sampai ke pelabuhan speed di Tanjung Uban aja maksud saya mau langsung saya bawa ke rumah sakit AwalBross di Batam karena concern-nya tentang luka dikepala kinan dan tidak ada alat CT scan diklinik atau Rumahsakit terdekat saya tidak ingin terjadi apa apa dan ingin memastikan keadaan kinan. Saya begitu takut banget begitu juga Ayahnya. Sepanjang perjalanan kinan sudah tidak rewel dan mau nenen. Alhamdulilah tetap sadar. Saat mau mengambil sesuatu dalam tas saya baru sadar dan tanya sama Ayah kinan tentang Tas yang saya bawakan untuk keperluan kinan dan didalamnya ada HP dan Camdig. Ayah kinan bilang tertinggal bersama sepeda motor ditempat kejadian, lalu saya tanya sama Ayahnya, ingat nggak siapa yang dititipin sepeda motornya terus tasnya dimana? Ayah kinan menjawab “lupa” dan tidak ingat lagi siapa yang dititipin. Akhirnya saat dijalan saya putuskan, saya akan ke awalbross dengan speedboat duluan dan kemudian ayah kinan menyusul tanpa harus pulang kerumah untuk ambil pakaian atau mengabari Uti-nya kinan * saya takut Uti tensi-nya naik dan kepikiran. Saat ditanya bisa nggak sendirian ke Batam, saya bilang “Insyaallah” bisa, mengingat sebelumnya saya takut sekali naik speedboat. Demi kinan, semua rela saya jalani. Dengan kondisi yang memprihatinkan akhirnya ada juga keluarga yang berbaik hati *terimakasih untuk keluarga mbak dewi-Angkatan Laut* yang saya kenal lewat saat menunggu speed boat dan bersedia mengantar saya ke Awalbross tanpa saya harus antri mencari taksi.

Sebelumnya saya dipesan ayahnya kinan untuk paling tidak membuat kinan tetap sadar dan terjaga. Akhirnya dengan segala macam cara saya coba mengajak kinan untuk mengobrol walaupun nampaknya kinan tampak lelah dan mengantuk. Mungkin saya terlalu lebay..tapi itulah kenyataannya saya takut sekali. Bukan takut karena saya harus naik Speedboat lagi, tapi takut dengan keadaan kinan.Sepanjang perjalanan di speed yang saya ingat hanya mengajak kinan ngobrol supaya tidak tertidur. Sesampainya dipelabuhan Speedboat Pungur-Batam saat turun ke dermaga tiba tiba kinan berteriak ” Mama, itu MIO” Ya Allah alhamdulilah kinan tidak kenapa kenapa dan tidak hilang kesadaran seperti yang saya takutkan….dia masih ingat cerita tentang “Mio – kucing peliharaan ALi” dalam sebuah buku cerita yang dikirimkan bunda hilsya dirumah ini.

Alhamdulilah sampai UGD segera ditangani oleh perawat disana yang membersihkan luka luka saya dan kinan. Sedikit menangis kinan saat kepalanya dibersihkan dan kemudia diperiksa oleh dokter jaga Dr. Imelda Gunawan, karena melihat bahasa saya yang medok, dr. imelda menjawab pertanyaan saya dengan bahasa yang medok juga. Ternyata Dr. Imelda gunawan berasal dari Batu-Malang. Saat memeriksa kinan, mencek matanya dan juga bertanya pada saya tentang keadaan kinan Dr. Imelda gunawan mengatakan kesadaran kinan bagus, “anaknya lucu nieh bu” kata dokter imelda dan dari observasi sementara  hanya luka lecet dikepala saja. Tapi untuk memastikannya didalam kepalanya ada luka atau tidak akibat benturan/trauma kepala memang harus dengan CT SCAN tapi Dr. Imelda mengatakan bahwa untuk CT Scan  prosedurnya paling tidak ada indikasi seperti kehilangan kesadaran, atau muntah,atau keluar cairan atau darah dari hidung atau telinga, jadi untuk sekarang menurutnya belum perlu CT scan. Karena ketakutan saya tentang luka dikepala kinan ini sebenarnya saya tetap ingin melakukan CT scan, namun akhirnya Dr. imelda menyarankan untuk dirujuk ke Dr. Anak kinan yaitu Dr. Dewi Metta dan melakukan rawat inap untuk observasi keadaan kinan paling tidak 1 x 24 jam, karena juga pertimbangan rumah kami yang jauh di Tanjung Uban jadi kalo misalnya diperlukan tindakan lebih lanjut bisa dilakukan dengan cepat.

Urusan pengobatan saya sudah selesai di UGD, kemudian datang ayah kinan. Alhamdulilah luka luka saya dan Ayahnya segera diobati dan dilakukan suntik anti tetanus * kata perawatnya harus untuk mencegah tetanus..kinan selama di UGD tampak mulai aktif dan mulai bertanya ini itu ketika terdengar suara bayi menangis dikamar sebelah. “Mana adek bayi?, kenapa nangis?” dan lain sebagainya. Awalnya perawat di UGD tanya mau diinfus bu anaknya saya segera menjawab enggak usah suster anaknya masih aktif dan masih mau makan dan minum seperti biaanya. Selesai urusan UGD dan rawat inap akhirnya saya segera membawa kinan kearah ruang perawatan di tempat  dimana kinan dirawat bulan January ruang OPHYRIS 365 ceritanya ada disini. Saat Kinan bilang mau pup saya coba ajak duduk di WC duduk, saat memegang dadanya saya merasakan rasanya detak jantung kinan lebih cepat dari biasanya..apa saya yang lebay gimana bisa tahu wong gak pake statescop. Saya jadi tambah khawatir dengan keadaannya.

Setelah saya gantikan baju dan membersihkan badan kinan saya ajak kinan diruang bermain. Diruang bemain kinan dah mulai aktif lagi,lari sana sini, main rumah rumahan, perosotan, lonjak lonjak..saya berusaha menenangkannya karena saya takut jika terlalu bergerak berlebihan ada reaksi dikepalanya dan mencoba mengajaknya balik kekamar kami. Kinan dah bilang saat itu ” Nggak mau bobo disini” maksudnya nggak mau bobo di Awalbross, sedih juga mendengarnya tapi dibilangin nggak apa apa disini sama Mama dan Ayah..nggak diapa apain cuma observasi aja sama dokter. Saat diperiksa Dr. Dewi Metta siang itu, kinan menangis sebentar, saya sampaikan mengenai detak jantungnya, Dr. Dewi bilang nggak pa pa mungkin anaknya masih shock. Kinan nggak mau minum obat. Saat saya tanyakan sama perawatnya obat apa itu, perawat itu menjawab dokter memberinya Antibiotik syrup untuk dayatahan tubuh dan menghindari infeksi bakteri dan juga pereda rasa nyeri SUNMOL. saya berusaha rasional penggunaan obat dan berdiskusi sama Ayahnya kinan, karena kinan emang bener bener nggak mau saya tidak memaksanya..saya tidak memberikan semua obat obatan itu. Lebih yakin lagi setelah telp kakak ipar saya yang kebetulan dulu bersama Mbak Dila juga pernah jatuh dari motor dan mengalami luka lecet dan benjol dikepala. Menurutnya saat itu tidak ada pengobatan dari dalam seperti antibiotik untuk mbak Dila. Alhamdulilah suhu tubuh kinan tidak panas, hanya dikisaran 36 normal seperti biasanya.Kinan hanya menjalani pembersihan luka lecet dikepalanya saja. Dr. dewi metta bilang kerena lukanya masih basah jadi hanya dibersihkan dengan Nacl dan betadine (antiseptik) kalo sudah kering baru diberikan salep (akhirnya saat pulang saya dibekali salep antibiotik -gentacimin tapi lagi lagi saya memutuskan tidak memberkannya untuk luka kinan). Emak yang kebangetan kah saya, masih mikir soal rasional penggunaan obat saat anak sakit?? saya kira tidak, saya selalu ingat pesan bapak dan ibu saya bahwa bagaimanapun juga obat kimiawi itu sifatnya serperti “racun”, selama masih bisa herbal diusahakan dulu herbal dan yang natural. Hal ini berbeda sekali dengan pendapat dari ayah kinan yang sangat obat dan dokter minded, tapi semakin kesini dan semakin saya bagi banyak hal apalagi kaitannya dengan anak kita akhirnya sedikit demi sedikit Ayah kinan mulai berorientasi sama tentang Rasional Use of Medice ini.

Selama 1 x 24 jam itu terasa lama. Malamnya kinan susah tidur dan harus melalui berbagai macam cara akhirnya bisa tertidur jam 10 an lebih. Malam itu baru terasa luka luka di tangan dan kaki saya,begitu juga ayahnya. Saya tidak bisa tidur, akhirnya menyerah dan minum satu tablet obat pereda rasa nyeri sedangkan antibiotik dan obat obat lainnya saya tidak berniat meminumnya. Malam itu kinan kurang lebih tampak tidak nyenyak bobonya. Saya hanya ketap ketip disampingnya sesekali memejamkan mata dan istigfar “ngeri membayangkan proses jatuh tadi pagi,  sambil juga menjaga posisi tidurnya supaya jangan  terlentang dan kepalanya yang sakit kena, pasti langsung terbangun dan menangis.Begitu juga ayah kinan disamping tempat tidur tampak tidak nyenyak tidurnya.

Keesokan harinya saat selesai sarapan bubur,kinan mengeluh ada rambut dimulutnya, “Ma, ada rambutnya” katanya sambil terus memasukkan tangannya ke mulut yang kemudian membuatnya mau muntah. saya dan ayah kinan kaget…waduh semoga ini muntah biasa saja, saat Dr. Dewi metta memeriksa keadaan kinan pagi itu saya sampaikan, dan beliau menjelaskan bahwa kalo trauma dikepala muntahnya, bersifat refleks dan menyembur (proyektil) begitu katanya. Kemudian saya meminta untuk extend 1 hari lagi untuk observasi sampai akhirnya senin siang kita keluar dari rumahsakit. Malam kedua untuk menginap di rumahsakit, alhamdulilah kinan dah mulai tenang, dan tidak banyak menangis malam harinya. Saat saya bawa ke ruang bermain tampak senang sekali dan banyak bercerwis bercerita dan bernyanyi nyanyi. Mungkin karena sering mendengar saya bercerita dengan orang yang kami jumpai dan menanyakan keadaan kami tentang kronologis kecelakaan itu kinan jadi hapal dan sering bercerita sendiri ” Ayah jatuh di sungai kecil, dali motol, telus Ayah atit” Kinan juga dengan polosnya berkata ” Kalo naik motol jatuh, naik mobil enggak jatuh” duh ndukkkkkkkkkkkkkk…..Ya Allah nduk…maafkan mama dan Ayah yah, belom bisa untuk upgrade ke yang lebih besar, mama dan Ayah membangun keluarga kecil kita ini dari nol tanpa campur tangan keluarga,hidup jauh dari sanak keluarga, Fokus dulu untuk investasi pendidikan dan rumah idaman kita kelak yah nduk..insyallah yang lainnya semoga Allah nanti kasih rejeki lebih ….

Di Rumahsakit Awalbross hari Minggu siang setelah masa 1x 24 jam, sebelumnya masa itu lewat saya nggak mau ambil photo kinan

Mama semalaman tidak tidur dan begitu takut dengan keadaanmu, takut terjadi sesuatu denganmu dan begitu takut membayangkan peristiwa saat kita jatuh bergulingan, takut seandainya Allah SWT tidak melindungi kita. Ya Allah, Alhamdulilah Engkau masih melindungi kami sekeluarga.

Hari Senin pagi di Awalbross, Alhamdulilah malamnya bobo dengan nyenyak dan bangun jam tujuh pagi

Soal kabar musibah kami ini kami tidak memberitahukan kepada Ibu dan keluarga saya. Takut bapak dan ibu kepikiran dan naik tensinya. Saya bilang saat di telp saya nginep di Batam. Saat ditanya apa bawa pakaian saya jawab ” Ya saya bawa”, padahal kami tidak ada bawa pakaian, Ayah kinan yang bertugas belanja ke Matahari dan Hypermart untuk keperluan kami. Bapak dan ibu dalam telpnya tampak sudah curiga tapi saya tetap masih bisa bertahan mengelak. Kemudian sampai pada minggu malam saat telp ibu bertanya ” Sebenernya ada APa? kok mbak lilik (kakak ipar saya- ibu mbak dila) SMS apa sudah keluar dari RUmah sakit?” * mbak lilik salah SMS kenomer XL saya yang ada dirumah,jadi akhirnya untuk ibu saya,saya tidak kuasa lagi berbohong sambil menangis saya ceritakan kejadian musibah kami.

Saat sampai dirumah, kinan langsung minta gendong UTi-nya, dia bilang “Uti, gendong pakai jalik” *jalik = kain jarik/batik. Terus bobo didada UTinya sambil bilang ke UTinya ” Motol Ayah Jatuh”, Ya Allah nduk….terharu melihatnya tidak biasanya minta gendong sama UTi kalo ada mamanya.. sambil mencium tangan Ibukku saya mohon maaf kalo punya banyak salah dan mohon didoakan untuk kesembuhan dan juga keselamatan untuk keluarga saya kedepannya. Dan sampai hari ini “Atungnya” belom tahu kejadian ini. Tapi mungkin firasat ada,soalnya pernah tanya juga sebenarnya ada apa kok  ke Batam sampai hari kerja. Saya hanya tidak ingin membuat bapak tambah sedih dan gula darahnya naik. Kapan hari waktu saya telp waktu bapak lagi puasa cek gula darahnya sampai angka 360. Dan betapa saya masih ingat semalam sebelum kecelakaan saat saya meneleponnya, bapak bilang kurang 50 sekian hari ketemu sama cucunya “kinan” ternyata bapak melingkari dan menghitung kalender katanya saking kangennya sama cucunya, terus bilang dijaga kesehatannya yah biar nanti kejawa  selalu sehat dan bisa diajak Atung-nya jalan jalan dan naik delman katanya. Atungnya juga sempat bilang  kalo gak ada rencana balek agustus pasti bapak sekarang dah terbang ke sini jenguk  kami di Bintan.

Ya Allah ini adalah ujian bagi kami, “PEPELING” untuk keluarga saya, terutama saya dan ayah kinan, untuk lebih berhati hati lagi, untuk selalu bersyukur dengan nikmat Allah SWT, untuk lebih banyak bersedekah, untuk tidak menyakiti orang lain, untuk tidak sombong, untuk tidak melalaikan kewajiban kewajiban kami terhadapNYA dan selalu memohon ampun kepada NYA. Luka dibadan saya dan juga ayah kinan tidak akan berarti apa apa dibandingkan dengan perasaan kami yang cemas dengan keadaan kinan. Kami tidak akan memaafkan diri kami sebagai orangtua apabila terjadi apa apa dengan kinan akibat kelalain perbuatan kami. Ya Allah terimakasih atas segala pertolonganMU pada kami, dan kepercayaanmu kepada kami, semoga Engkau berikan karunia Panjang umur dan kesehatan kepada kami sekeluarga agar kami dapat mengasuh dan menjaga anak anak kami hingga dewasa dan berkeluarga kelak.

Terimakasih atak terhingga atas do’a nya kepada keluarga kami di Jawa terutama dari pihak Ayah kinan yang memang dikabari musibah ini,kawan kawan kerja kami yang sudah seperti saudara diperantauan, atas doanya semuanya…memakai sebutan kinan untuk mereka…Om deky, Om Antok, Om iyan dan tante, om virdaus, om eko, om robby , pak UStad, tante christine, Umi Habib- budhe Siti, tante Cathy, tante Allen, tante tina, tante ita dan mery, tante nita-HR,Om Sigit, mas fauzan dan mas pashya, Om TK &  Ms. Jamie ( Tante dan OM Big Bos-nya mama dan Ayah) yang ternyata juga perhatian, bunda mas naufal dan om hari, Bunda dan Ayah adek dylan, tante dina dan om hadi-nya adek hanin, dan semua kawan kawan yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan juga do’a lewat SMS dari kawan kawan semua……Terimakasih atas doa dan perhatiannya untuk kami. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan kebaikan kalian semua. Mohon maaf apabila kami sekeluarga banyak salah dan khilaf terimakasih atas do’a-nya. Subhanallah,Terharu dengan perhatian   kawan kawan semua..

Begitu juga dengan kawan kawan bloggers semua, mohon maaf atas salah dan khilaf , maaf belom sempat membalas komen satu persatu dan juga belom sempat BW kerumah, maaf bila tak bisa mengikuti GIve awaynya..telat mengucapkan selamat ulang tahun dalan lain sebagainya..mohon maaf yah sahabat bloggers semua, semoga silahturahim tetap terjaga.

Hikmah yang bisa diambil dari kejadian musibah kemarin :  *semoga tidak lebay…

1. Berhati-hati dalam berkendaraan bermotor. Jangan ngebut lagi ya Ayah seperti yang selalu Mama bilang ke Ayah..

2. Selalu memakai Helm, begitu juga dengan anak kita. Pakaikan Helm. Dan biar lebih safety lagi digendong dengan gendongan biar selalu nempel dengan saat berkendaraan. Biar tidak terpental apabila jatuh.

3. Apabila ada binatang dan kelihatan dari jauh, lebih berhati hati dan kurangi laju kendaraan. Karena setelah kejadian ini, banyak kawan kawan yang sharing tentang kejadian yang sama terutama di Pulau Bintan ini. Dari data yang saya peroleh sudah ada 3 tetangga saya satu kompleks yang mengalami hal yang sama ditempat kejadian yang hampir sama pula. Saat mereka berangkat kerja kearah  kawasan wisata Lagoi. Satu lagi kawan Enginer di PT saya bekerja ini yang juga mengalami hal yang sama saat kearah Tanjung pinang dan mengalami luka yang cukup serius. Baru 3 hari yang lalu juga dengar cerita dari tetangga didepan kantor kecamatan  tepatnya depan kompleks perumahan dimana saya tinggal kejadian juga Menabrak Anjing dan berakhir tragis dengan binatang tersebut, selamat dengan pengendaranya. Dari cerita teman teman memang ada dua versi. Bila Anjingnya selamat, maka pengendaranya luka luka atau parah. Bila Anjingnya Mati pengendaranya yang parah. Tapi nampaknya hal ini tidak berlaku bagi teman enginer saya yang kemarin cerita ke saya, saat itu dianya parah sampai dapat jahitan dimana mana, dan juga Anjing-nya naas..jadi ingat sebenarnya ini bukan kali pertama soal tabrak Anjing ini, tapi waktu jemput mbak menik bulan May lalu yang ceritanya ada disini,  dari Tanjung pinang ke arah Lagoi kemarin sempat juga ada ajing melintas dan kena bamper mobil, tapi anjingnya gak pa pa..lari aja ngacir..kita yang di mobil yang was was… wah kok  jadi panjang cerita soal ini…..mungkin lain kali bisa dibahas lagi..

4.  Hikmah yang lain mungkin bisa diambil kesimpulan sendiri dari tulisan saya diatas, seperti lebih banyak berdoa kepada Yang Maha Pencipta, banyak sodaqah, mohon pengampunan.

5. Semoga tidak terulang lagi kejadian seperti ini dikemudian hari, cukup sekali seumur hidup keluarga saya semua,semoga semua diberi keselamatan dan kesehatan, panjang umur dijauhkan dari segala marabahaya selalu bersyukur dengan nikmat sehat dari Tuhan, “Sakit itu tidak enak, Jenderal” apalagi luka luka ditubuh saat jatuh dari motor seperti saya ini…Ya Allah, ampuni saya.

6. Hikmah berikutnya : Sebuah Do’a..Ya Allah turunkanlah rejekimu yang berlimpah , sehingga kami bisa segera upgrade “REVO” merah kami..kalo bisa sih jadi yang rodanya empat * amien amien ya robal alamin…* doa yang memaksa dan ngarep 🙂 ….* sudah dikasih Hati sama Allah malah minta Ampela emak yang satu ini..hehehe…Ampun ya Allah..saya bersyukur atas semua yang telah diberikan untuk keluarga kecil kami…saya bersabar ya Allah..:)

See  U in next posting sahabat blogger..luka ditangan saya sudah cenut cenut..tandanya harus segera disudahi postingan ini…

Salam

About mama-nya Kinan

Semoga kami bisa menjadi keluarga Yang Sakinah, Mawadah dan Warohmah
This entry was posted in Gado-gado and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

20 Responses to I am Back ! After the Nightmare

  1. astaghfirullah,,
    innalillaahi bu,,,
    saya baca sampai tuntas jadi merinding sendiri,,,
    kasian dede kinan-nya, tpi alhamdulillah rupanya de2 kinan termasuk anak yg kuat..
    semuanya ada hikmahnya bu, semoga bisa menjadi pelajaran utk ke depannya.
    smoga cepat pulih semuanya ya bu…

  2. Mbaaakkk…saya bacanya sambil merinding sendiri. Gak perlu mbak ceritakan gimana paniknya mbak dan suami saat itu, saya udah bisa ikut ngerasain…hiiikkksss…

    Jadi inget waktu saya masih 3 tahun dulu, pernah jatuh dari atas pagar, kepala belakang menimpa pohon dan berakhir di atas batu. Kepala saya pecah, darah bercecer ke mana-mana. Sampe sekarang pun saya masih inget dengan jelas kejadiannya. Dan setelah jadi orang tua, saya jadi bener2 ngerti gimana paniknya orangtua saya kala itu 😦

    Syukurlah Kinan udah sehat dan hasil observasinya tak ada yang mengkhawatirkan ya mbak.

    Amiiiiinnn…buat semua doanya. Amiiinnn buat kendaraan roda empatnya juga ya mbak 🙂

  3. hilsya says:

    cepet sehat semuanya ya mama Kinan..

    amiin buat segala doanya

  4. Mbaaakkk…..tulisan saya yang kemarin itu beneran dijadiin kuis..hihihihi….ditengok lagi blog saya yaaaa… 😀

  5. Maaf bun baru tau kalau kena musibah. mudah2an semua sehat saat ini ya

  6. monda says:

    saya sampai baca dua kali, merinding ikut merasa cemas

    alhamdulillah Kinan tak apa2, begitu juga ayah bundanya..
    hati2 ya

  7. Ya Allah, Mbak…*peluk*.
    Aku bisa ngebayangin gimana rasanya kalo jadi posisi Mbak…
    Tapi Alhamdulillah Kinan dan Mbak udah baik-baik aja, Mbak.
    Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

  8. IbuDini says:

    Salam..
    Gimana kabarnya mb, moga sehat selalu ya begitu juga kami sekeluarga.
    Saya juga baru bisa berkunjung setelah beberapa hari melakukan liburan ke pinang bersama Dini.

    Apa yang dikatakan mb itu benar, untuk lebih berhati2 dengan apapun itu.
    Hendaknya melakukan sesuatu apalagi ingin berpergian dan bersantai…lakukan dengan tenang, santai tanpa harus buru2 dan ngebut karna tujuan kita adalah jalan2 bukan kebut2tan.

    Dan yang lebih penting lagi mb kalau saya kemananpun itu saya pergi baik itu dimulai dgn pagi hari saya pastikan anak dan suami saya sarapan dulu.

    Syukurlah mb semua gak terjadi apa2 dan kinan baik2 saja.

  9. BunDit says:

    Ya Allah, ikut sesek dada saya bacanya. Alhamdulillah mam sekeluarga terutama Kinan tidak apa2 ya mam. Bener, di setiap musibah kita harus mengambil hikmah sebagi pepeling ya. Semoga kedepannya lebih berhati2 ya. Dan Insya Allah dlm waktu dekat bisa membawa Kinan jalan2 dengan mobil sendiri. Amiiin, saya sekeluarga ikut mendoakan. Kiss buat Kinan, selalu sehat ya sayang 🙂

  10. ehmmm…rumahnya baru ni yeee…hehehe…. Yang kayak gini jauh lebih enak dibaca, mam 🙂

  11. motik says:

    ya Allah mama kinan… Innalillahi…. LAma nggak berkunjung ternyata ada musibah. Yang sabar ya mam, aku ikutan ngeri dan merinding bacanya 😦
    Semoga selalu dijauhkan dari yang buruk-buruk ya mbak.. Takutnya Kinan trauma juga ya mbak.
    oiya, sekarang tulisannya lbh enak dibaca mbak setelah ganti “rumah baru” 🙂 dan maaf ya mam kalo jarang blogwalking krn keadaan bumil yang udh mulai loyo nih. Kalo anak tidur aku juga ikut molor hehe..

  12. Asop says:

    Masya Allah, untung aja Kinan sekarang tetap sehat… 😥
    Alhamdulillah…. 😥

    Ngomong2, mama Kinan medhok tho…? 😀

  13. Mama Kinaaaaan…
    ceritanya horor…

    Tapi sekarang Kinan udah sehat kaaaan?
    Yang namanya musibah mah, memang selalu datang gak terduga…
    Mudah2an mama Kinan sekeluarga selalu diberikan perlindungan dan kesehatan ya Mom…

  14. Pingback: Durian Oh Durian | My new world

  15. me aishi says:

    wajar saja mb ketakutan krn mengkhawatirkan keadaan kinan, dan juga soal obat 😀 sering ngalamin juga soalnya tapi kadang sbel klo ada pasien yg dah dijelasin tetep “ngeyel” hehehe
    alhamduillah kinan sehat dan ceria^^

  16. Mbah Jiwo says:

    Astagfirulloh, ngeri mbak…mudah2an benar2 tidak terulang lagi…amin.

    Mbah Jiwo nitip lapak boleh ya:
    http://lesprivatmalang.net
    http://jualrumahdimalang.com

  17. loh

    sempet dirawat di awal brosss????????

    koq gak ngomong mbakyuuuuuuu……

    sekarang dah mendingan kan kinAN

  18. Pingback: Yiipieeee…finally artikelnya di share di The Urban Mama | My new world

  19. Pingback: PR Lima Ke Lima | My new world

  20. Pingback: Review Sekolah Pertama Kinan | My new world

Leave a reply to motik Cancel reply