Pemukulan Pramugari “Sriwijaya Air” Menegur Mematikan Handphone

Semalam pas leyeh leyeh sepulang dari Tanjung Pinang saat ayah kinan buka buka portal di internet berita lalu kasih kabar  seru ” Walah nggak genah, Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung ditegur  mematikan Handphone saat Take off dan landing malah memukul pramugari”  begitu ayah kinan…”Masak” begitu kataku tak percaya..tak percaya karena mendengar embel embel seorang Kepala Dinas bla bla bla bla bla..yang intinya dalam benak saya adalah seorang pejabat dan tentunya dong pejabat kan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang lebih dibanding warga biasa..ini ditegur untuk mematuhi prosedur kok malah mukul…walah dunia dunia…

Di belakang bangku pesawat biasanya tertera peringatan seperti ini, jadi rasanya cukup jelas

Di belakang bangku pesawat biasanya tertera peringatan seperti ini, jadi rasanya cukup jelas

Kemudian saya coba browsing kronologisnya dari portal berita..walah semua portal berita ternama di Indonesia pada heboh memberitakan itu mulai detik.com, tempo-interaktif, kompas….hmmm….ooooo begitu tho ceritanya..rupanya si bapak ini lagi “esmoni” waduh pak…..kok kayak saya aja, cewek kalo lagi PMS..pingin makan orang….eh maksudnya “bawel-in” orang yang lagi ada urusan sama saya..hehehe.. tapi nggak sampai kejadian  mukul kayak gitu  kaleeeeeeeeeeeeee bisa runyam perkara…hehehe.. apalagi berdalih lagi ada masalah “keluarga” walah nggak ada hubungannya kali masalah keluarga lalu memukul orang seenaknya…waduh..pejabat harusnya jadi tauladan yang baik…*eaaa pejabat juga manusia...  walah daripada mukul lebih baik kan  bisa ngomong baik baik..supaya mungkin  nanti dicarikan solusi sama crew pesawatnya. hmmm…

Lalu  tiba tiba saya ingat tentang tulisan saya”Budaya Tertib mematikan Telepon Genggam dalam Pesawat Terbang”  Yang saya ikutkan dalam ADUK ditempat Pak dhe Cholik disini. Alhamdulillah waktu itu dapat apresiasi dan dapat hadiah…coba sedikit copas dari tulisan saya beberapa waktu lalu

Bagi yang sering bepergian menggunakan pesawat terbang rasanya sudah tidak asing dengan perintah untuk mematikan telepon genggam atau” gadget” selama di pesawat terbang. Perintah yang biasanya diumumkan oleh suara merdu pramugari atau pramugara yang sedang bertugas ini biasanya dilakukan dengan menggunakan pengeras suara, jadi saya rasa semua penumpang yang berada didalam pesawat tersebut pasti mendengarnya dengan jelas. Namun dari  pengalaman saya selama beberapa kali bepergian dengan pesawat terbang saya masih menjumpai  banyak masyarakat kita yang rupanya tidak menjalankannya. Budaya tertib untuk melaksanakan  perintah atau instruksi yang telah diberitahukan diabaikan begitu saja. Betapa menyedihkan sekali, miris melihatnya dan ini dilakukan tidak hanya penumpang yang  biasa (maaf sebelumnya  penumpang biasa ini maksudnya  yang taraf pendidikan dan pengetahuannya tidak terlalu tinggi, maaf lagi, bukan bermaksud menyinggung dan “underestimate” misalnya TKI/TKW dari luar negeri karena saya pun juga pernah jadi TKW biarpun embel embelnya TKW ber-“skill”, tetapi tetap saja mantan TKW :) .)  bahkan penumpang yang terlihat berdasi dan perlente dengan “gadget” yang tercanggih dan terkini-pun masih sering mengabaikan perintah untuk mematikan telepon genggam ini.  Sering kali  hal tersebut saya lihat dan kadang membuat saya jadi gemes sendiri, dan dalam hati saya berkata “Nih, orang ngerti nggak sih disuruh mematikan HP ?Nggak tahu apa betapa bahaya hal tersebut untuk keselamatan penerbangan?”. Untuk menegurnya  saya tidak kuasa karena kadang jarak kursi yang jauh atau terkadang saat mesin pesawat dah nyala dan ada tanda tanda  untuk “take off” masih terdengar suara telepon genggam berbunyi dari penumpang yang mana tidak begitu jelas.  (Kalau mau lanjut baca click disini)

Pada saat itu di postingan saya tersebut,banyak juga komentar dari kawan kawan yang suka gemes dengan kejadian semacam itu bila dijumpai saat mereka sedang naik pesawat….hmm …aslinya itu adalah upaya kita untuk menyelamatkan diri kita sendiri dan juga penumpang yang lain yang ada dalam pesawat.  Menjaga penerbangan tetap aman,begitulah prosedur standar pernerbangan yang seharusnya di patuhi dan di taati oleh semua penumpang dan awak kabin. Peristiwa ini  jadi pelajaran dan reminder  atau pengingat untuk kita semua, juga buat bapak pejabat itu, dan kawan kawan lainnya yang sering bepergian menggunakan pesawat terbang.

Seperti status seorang teman hari ini yang “share” tulisan  Tere Liye seorang penulis novel terkenal yang bilang gini :

“Norak, kampungan itu bukan ketika naik pesawat pertama kali, berbaju kusam, sendal jepit, nggak ngerti gimana pasang sabuk pengaman, nggak ngerti nomor kursi. Itu bukan norak, kampungan. Norak, kampungan itu adalah: naik pesawat, berpakaian keren, sepatu, keren banget, tapi tetap asyik menelepon padahal pesawat sudah bergerak, dan jelas2 di sandaran kursi depan kita, ada stiker ancaman denda 200 juta, kurungan, jika menyalakan telepon genggam. 

Norak, kampungan itu bukan saat kita nggak tahu bagaimana mencet lift, bingung ini kemana, lantai berapa, terlihat banget dari kampung. Itu jelas tidak norak, kampungan. Norak, kampungan itu adalah saat kita berpakaian kinclong, sepatu mengkilat, tapi merokok santai di dalam lift yang tertutup. Atau merokok di ruangan ATM yg juga sama tertutupnya.

Norak, kampungan itu bukan saat kita hidup sederhana, kemana2 naik angkot, topik percakapan nggak ada canggihnya, tapi lurus dan nggak macam2. Norak, kampungan itu adalah saat kita punya rumah mewah, mobil mewah, kalau ngomong canggih bener, tapi sejatinya korup dan mencuri uang rakyat.
Banyak sekali hal2 di dunia ini yang terbalik2. Semoga kita tidak tertipu. Atau amit2 malah jadi bagian yang menipu.”

About mama-nya Kinan

Semoga kami bisa menjadi keluarga Yang Sakinah, Mawadah dan Warohmah
This entry was posted in Gado-gado and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

9 Responses to Pemukulan Pramugari “Sriwijaya Air” Menegur Mematikan Handphone

  1. Lidya says:

    ikuti aturan yang ada aja ya bun 🙂

  2. mama hilsya says:

    untung… ga bisa nyari sensor kran ga termasuk kategori norak.. hihihi
    harap maklum atuh ya.. di desa mana ada yg kayak gitu…

  3. ndutyke says:

    Walah walah si bapak kelakuannya….. Lagi emosi niyeeee….. *kasih Kiranti ke bapaknya* 😆

  4. Memukul perempuan merupakan perbuatan memalukan dan jumawa ya jeng. Selayaknya dimabil tindakan agar menjadi pelajaran baginya.

    Saya sedang menggelar kontes unggulan. Jika bermiat silahkan mengikuti di
    http://abdulcholik.com/2013/05/29/kontes-unggulan-blog-review-saling-berhadapan/

    Jangan lupa mengikuti kontes saya yang lain di http://jatuhcinta.me/fiksi/flash-fiction-writing-contest-senandung-cinta

    Hadiahnya bukan barang mewah tetapi sensasinya luar biasa.

    Salam hangat dari Surabaya

  5. Memukul wanita, menang ora kondang,kalah ngisin-isini.

    Saya sedang menggelar kontes unggulan. Jika bermiat silahkan mengikuti di
    http://abdulcholik.com/2013/05/29/kontes-unggulan-blog-review-saling-berhadapan/

    Jangan lupa mengikuti kontes saya yang lain di http://jatuhcinta.me/fiksi/flash-fiction-writing-contest-senandung-cinta

    Hadiahnya bukan barang mewah tetapi sensasinya luar biasa.

    Salam hangat dari Surabaya

  6. LAdangduters says:

    Wah saya juga nulis tema yang sama seputar pemukulan pramugari ini mbak.. Semoga tak masyarakat kita disiplin lagi terhadap peraturan. Dan semoga pejabat atau siapapun saja tak berbuat arogan pada profesi seorang pelayan.

    makasih juga tulisannya, jadi masukan buat saya jika nanti naik pesawat.. tapi kapan ya? 🙂

  7. desi says:

    aku sukaa banget kutipan dari Tere Liye…dan setuju semua isinyaa…:D

    ternyata masih banyak orang2 yang ga peduli tentang mematikan hp saat berada di dalam pesawat yaa…kayak si bapak itu…duuh miriss benget…

  8. Ridwan says:

    Kak saya izin meminta gambarnya yah

Leave a reply to desi Cancel reply