Baiklah pingin menuntaskan alias “closing” ..cerita kami hari terakhir di Kuala Lumpur 5 May 2013. Bener banget seperti komentar mbak evi dan juga bunda vania disini, bahwa cerita liburan rasanya tidak akan pernah basi, menceriterakan kembali rasanya seperti mengulang kejadian saat itu. Hmm…itulah mengapa yah namanya liburan atau jalan jalan itu merupakan kegiatan yang menyenangkan dan upaya untuk menyatukan dan menyemai cinta keluarga. Duh seharusnya juga tema “menyemai cinta” dengan berlibur bersama keluarga kemarin saya ikutkan untuk give away ditempat bunda lahfy yang ada disini, tapi karena di menunda menulis , draft belom selesai ditambah 3 hari sebelum hari penutupan yang direncanakan untuk nulis dan posting saat weekend ternyata tidak diduga kinan sakit, yo wis gagal ikutan give away..padahal udah diniatin banget…hiks…..
Saya dan Ayah kinan yang kadang suka “eyel-eyelan” sama sama keras kepala…dan susah ngalah tentang sesuatu sebelumnya sudah saling mewanti wanti dan bikin “MOU” halah bahasanya…opo kuwi MOU barang…hehehe…sebelum berangkat liburan “ Ingat untuk selalu Berdo’a, “ No NGeyel”, “No Saling Menyalahkan, kalo kita keliru ambil keputusan atau misalnya salah jalan”, “Saling Menjaga dan mengingatkan saat perjalanan”, “Satu Tujuan untuk liburan bersama” dan yang terpenting adalah “ Kita Team Yang Solid”….hehehe…dan manjur banget segala yang kita udah komitmen-kan diatas itu…memecahkan masalah bersama, mencari jalan keluar…mengalahkan ego pribadi demi kepentingan bersama dan juga untuk anak…. Bener bener lebih dikuatkan saat liburan…alasan itulah yang pada akhirnya memang suatu saat kita butuh untuk liburan atau sekedar refreshing dengan keluarga. Walaupun istilahnya nggak perlu jauh jauh kemana gitu…ngesot ke pantai dekat rumah yang berjarak hanya 15 menit-pun akan terasa sangat ok dan menyenangkan.
Walah kepanjangan Out Of Topic nieh preambulenya…inilah trade mark emak kinan kalo nulis sesuatu di blog..…dari mana kemana..melenceng banyak banget dari topic…dan inilah untungnya nulis di blog..nggak ono sing protes hehehe…kalo ada protes yah maaf yah.. namanya ini juga blog pribadi banyakan berisi jurnal pribadi dan mengungkapkan unek unek dan ide ide didalam kepala yang nulis hehehe…*peace yah kalo jauh dari menulis yang baik dan benar dan jauh dari 5 W + 1 H….:)
Hari terakhir di Kuala Lumpur, mandi pagi-pagi semua dah beres tinggal angkut kebawah secara kamar kita memang berada di lantai 13, setengah tujuh kata ayahnya harus dah siap dibawah untuk sarapan dan kita berangkat jam 7 pagi gitu, kerena mengantisipasi kalo susah cari taksi atau kendaraan kearah Bandara Subang, mengingat kemarin dari Subang kearah kotanya kan hari jumat agak padat merayap gitu. Di restoran antri, banyak rombongan dari Indonesia entah dari kantor apa gitu…sampai masuk kedalam resto aja antri, yo wis sarapannya sedikit aja, kinanpun gak ada selera hanya beberapa suap saja, teh manis-pun belom siap disitu. Selesai urusan sarapan dan check out, ganti urusan taksi dicariin sama petugas hotelnya tapi nggak dapat dapat, lucky nggak berapa lama ada penumpang keluar didepan pintu hotel, kita tanya ke pak supir taxi-nya bisa tidak mengantar kami ke Subang airport, awalnya dia minta 80 RM, lalu saya tawar 50 RM alhamdullilah langsung setuju bapak supir taxi-nya, ramah dan ternyata ada keturunan Indonesia gitu. *Katanya ayah kinan sambil bisikan kesaya..nggak kemurahan tuh, kan kasihan, lho kata bapak security emang segitu RM 50 dah Ok, dari hotel kearah Subang.
Ternyata…saat hari mengundi atau pemilihan umum dihari minggu itu, lalu lintas di Kuala Lumpur bener benar lenggang, kita diajak muter lewat Istana Negara Kuala Lumpur yang sekarang dipakai museum dan sepanjang perjalanan bapak supir taxinya menjelaskan ini itu, alhamdullilah ternyata lancar….terlalu lancar malahan. Kata bapak supir kalo hari biasa bisa memakan waktu lebih dari satu jam, tapi kemarin hanya sekitar 45 menit-an udah sampai di Bandara Subang – Kuala Lumpur yang memang terletak di daerah pinggir Kuala Lumpur.
Wakk…ke-pagi-an, counternya pun belom buka yang untuk tujuan Batam. AKhirnya jalan jalan keluar dan untuk cari sarapan secara memang tadi direstoran kinan tidak mau makan sama sekali.
Bandara Subang ini termasuk bandara yang kecil, seperti bandara Yogyakarta kurang lebih ukurannya menurut saya, ini adalah bandara lama punya Malaysia, dan sekarang hanya difungsikan untuk pesawat dari beberapa maskapai seperti fireflyz, dan satu lagi apa gitu, pesawat jenis kecil. Sedangkan Kuala Lumpur kini telah mempunyai Bandara yang jauh lebih megah Kuala Lumpur International Airport, dan satu lagi bandara untuk pesawat Budget. Jadi muter muter di bandara subang ini kemarin nemu ujung ke ujung dan beberapa counter yang ada didalamnya. Akhirnya kita sarapan di Kopi Tiam yang ada didalam bandara, beli nasi lemak dan Teh O, serta cemilan untuk kinan. Ternyata emaknya juga yang ngabisin karena kinan benar benar tidak berselera.
Sambil menunggu masuk untuk check in kedalam banyak bertelepon kerumah, menghabiskan Sim Card Digi yang kami beli kmarin dan masih sisa sekitar RM 10, sayang banget..ngobrol berbusa busa sama Uti, dan atung kinan di bintan, sama Uyut di Jawa, terus sama beberapa kawan, kok nggak abis abis, dan sampai pulang masih tersisa RM 7. Sampai kinan saya suruh telp Atungnya bolak balik…
Setelah check in kita segera menunggu di ruang tunggu, pemeriksaan di pintu masuk bandara, dengan X-ray, cairan minyak kayu putih saya disita, karena ML liternya melebihi yang seharusnya. Padahal dalam Botol minyak kayu putih yang sedang itu sudah kepakai separohnya. Ya sutralah..untung bukan botol parfum original yang baru beberapa kali semprot yang disita, padahal asli jumlah mililiter volumenya jauh lebih banyak parfum pink saya daripada minyak kayu putihnya. Buat pengalaman lain kali check ketentuan jumlah volume untuk cairan yang diperbolehkan untuk dibawa ke kabin atau ditaruh di bagasi daripada ribet kena ini itu. Kinan tampak happy banget sambil nyanyi-nyanyi terus sampai di counter imigrasi, petugasnya cewek masih muda gitu bilang ” Wah, nampak Happy sangat” dengan logat melayunya.
Overall selama saya travelling ke Kuala Lumpur kemarin tidak ada kejadian yang tidak mengenakkan berkaitan dengan SARA, semuanya baik baik saja, alhamdulilah tidak mengalami hal hal negatif yang pernah diberitakan dan dituliskan beberapa kawan-kawans.
wow wow wow…
kakak kinan udah melanglang buana yaaa…..
gaya telpon di atas koper besar tuh keren banget Kak!
wah segala ada MOU ya 🙂
Senyum2 baca MOU-nya. Ya memang siapa bilang MOU itu cuma bisa ada di kantor aja ya jeng, dalam keluarga juga butuh MOU, malah sifatnya lebih mengikat, ya gak? 😀
Itu gaya Kinan bertelpon keren banget deh, kayak udah gadis bener 😀
Aiihhh..kinan udah gedeee ya..rambutnya bagus, tebel
Aku belom pernah ke subang ini. Bgs juga ya
beruntung berarti pak gak sampe terjadi sesuatu.. 🙂
bukannya udah pernah cerita subang ya? tapi yg ini kayaknya lebih lengkap….
ya ampun jalan2 aja pake MOU *geleng2 kepala* :D. tapi emang perlu yah mba daripada pas liburan ada yang ngeyel ujung2nya jadi ngambekan, mending seperti itu dan jalan2nya jadi happy tanpa berantem 😀