Renungan Jum’at: Menyikapi Orang Yang Tidak Suka Dengan Kita

Duh…udah lama banget nggak menulis yang temanya berbau religi yang dulu suka saya kasih judul “renungan jum’at”. Bukan bermaksud menyaingi mama dedeh yah …catet tulisan tentang renungan jum’at kayak gini ini biasanya adalah ungkapan hati emak kinan tentang sesuatu, jadi bukan bermaksud “sok suci” atau “sok agamis” saya jelaskan dan tegaskan diawal tulisan saya disini biar saya tidak di cap “munafik” sama yang kontra dengan tulisan tulisan saya di blog ..…duh maaf sekali lagi blog ini hanya sarana emak kinan mendokumentasikan unek unek dan juga kadang jadi tulisan reminder atau pengingat untuk diri sendiri. Bukan bermaksud untuk menggurui atau menyindir apalagi “judgement” atau menghakimi orang lain…asli 100% bukan.

Wadohhh mak..ojo duniawi wae dipikirin… ojo bingung lek arep nyicil emas 10 gram wae dipikirin hhehehe.…ayoooo tingkatkan lagi belajar agamanya…!!!! duh sungguh namanya iman didalam hati ini naik turun…Ya Allah astagfirullah…Mohon ampun…rasanya banyak ibadah ibadah yang dilakukan kurang maksimal bahkan malah sering kali terjadi penurunan..Kenapa yah?? Introspeksi diri perlu dan mulai harus melakukan resolusi untuk berbenah…seharusnya ”balance” atau seimbang dalam mempersiapkan kehidupan didunia dan untuk mempersiapkan kehidupan di akherat kelak. Mempersiapkan anak anak dan keluarga dengan bekal agama yang mantap dan juga ibadah yang semakin hari kalo bisa semakin baik dan bukannya semakin menurun.

Hiks…suka sedih soal ini..asli saya mau jujur…sholat lima waktu seringnya menunda nunda jarang banget bisa tepat waktu, terus saya udah jarang puasa sunah senin kamis lagi seperti dulu jaman masih single, yang ada sekarang senin kamis untuk bayar hutang puasa ramadhan, terus udah jarang bangun tengah malam untuk tahajud, kecuali kalo ketiduran duluan baru tengah malam bangun karena belom sholat isya, nah ini bisa sekalian sholat tahajud hehehe..*jangan dicontoh yah…terus udah jarang ngaji…mana resolusi tiap jum’at diusahkan dan disempatkan untuk membaca Surat Al Kahfi…udah pun sekarang bulan rajab dan mendekati bulan ramadhan, masak belom sempat mengkhatamkan al Qur’an lagi, kemana saja???? Hiks..sedih saya kalo ingat banyak hal penurunan ibadah…*waduh somoga saya tidak dihujat ribuan ibu ibu sholehah dengan pengakuan saya ini. Hiks…

Saya hanya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan dosa…berharap semoga kedepannya semakin baik dan lebih baik lagi. Berusaha untuk menjadi lebih sabar, lebih banyak meningkatkan ibadah, lebih banyak berbaik sangka, lebih berpikiran positif dan mencari hikmah disetiap peristiwa yang terjadi, semoga lebih banyak menyebut Asma Allah dari pada bergosip dan ber ghibah, berhahehe yang pada akhirnya terjebak dalam ghibah dan prasangka yang berkepanjangan. Huhuhu..ini yang susah kadang kita ngobrol2 ngalor ngidul ma kawan kok larinya kadang kadang jadi cari topik hangat dan terjebak ber gossip…hiks..menjaga hati supaya tetap bersih dan berpositif thinking emang susah yah…..menulis atau berbicara teori memang gampang kayaknya duh prakteknya saya yang wanita biasa ini weleh weleh masih saja suka kadang terjebak

Walah ini tadi judulnya apa yah??? Jian tenan emak kinan ki kalo dah ketemu keybord nggak bisa lihat tema judulnya malah kemana mana huaaaaa…..curhat bo’!!!….. yo wis back to tema “Bagaimana Menyikapi orang yang tidak suka dengan kita” Hayooooooooo piye?? Saya mau tulis dalam contoh kasus aja biar rapi tulisannya dan enak di baca..*halah siapa juga yang membaca…hehehe yo yang pasti kelak kalo kinan gede dan mau mbaca tulisan emaknya biar dia tahu pemikiran emaknya kurang lebihnya kayak gini dalam menyikapi sesuatu. *modus…bilang aja mau curhat mak..!!!

Kasus pertama: Soal Hujatan Kepada saya dalam kolom komentar di postingan yang INI.

Resiko punya blog,walaupun pada awalnya niatnya hanya tulisan iseng dulu awalnya untuk mendokumentasikan cerita dan milestones kinan, terus untuk nyimpen photot kinan supaya akung di Jawa, yang ti dan kung ri, pak dhe, dan om di Jawa bisa mengakses dengan mudah perkembangan kinan. Eaa ternyata emaknya doyan narsis di tulisan dan nulis nggak genah alias banyakan curhatnya, maklum wartawan gagal, kuliah di jurusan komunikasi massa yang gagal “apply” jadi jurnalis..hehehe . Resikonya adalah pada akhirnya blog ini bisa diakses siapa saja dan dikomen siapa saja …mau suka mau nggak suka ada semua komentarnya.

Dulu saya tidak menemui hal hal kurang mengenakkan dalam blogging ini, tetapi semakin kesini dan ada beberapa tulisan saya yang mungkin  bikin mangkel kali yah…padahal menurut saya dalam tulisan saya ini sudah bener2 dipertimbangkan dan di cerna isinya bukan hujatan tapi hanya sekedar refleksi kegundahan saya. Seperti tulisan disini ini, duh terus terang saya banyak menerima komentar yang kayaknya penggemar dari acara ini. Duh..kadang kata katanya kalo saya baca bikin mengelus dada, Ya allah…rambut boleh sama hitam ternyata dalam memahami sebuah permasalahan ternyata tidak sama…tapi kembali lagi seharusnya menurut saya yo saling menghargai nggak usah dengan hujatan yang menggunakan kata kata yang menurut saya sudah sedikit keterlaluan. Akhirnya saya tutup aja kolom komentarnya. Lho kenapa mak?? Jujur saya belom siap membaca hal hal yang menurut saya melenceng dengan apa yang jadi topik yang saya tulis. Setidaknya kalo dia membaca benar benar tulisan saya, yakin akan paham maksudnya dan tidak bermaksud hujatan atau bagaimana. SUka atau tidak suka kan kan nggak bisa dipaksa.

Memang resiko dari sebuah tulisan kalo udah di publish atau di posting di blog, pasti menimbulkan reaksi suka tau tidak suka dan hujatan. Tapi saya mau jujur daripada saya mikir, dan tulisan hujatan itu jadi membebani dan ada dalam pikiran saya. Yo wis mending “tutup kolom komentar” … berarti saya nggak berjiwa besar dalam menyikapi hujatan atau komentar negative?? Anti kritik?? Walah kalo kritik sih nggak papa yah membangun gitu…kalo menghujat…aduh suka bikin saya jadi “down” …opini berbeda kan yo nggak masalah kenapa mesti sibuk sibuk mengetik komentar dengan menghujat mending tulis sendiri, bikin blog untuk mengungkapkan kecintaannya pada acara dan tokoh idolanya untuk counter dan mengungkapkan ketidak setujuan dengan tulisan emak kinan. Hohoho..mari kita hilangkan enerji negatif dengan tutup kolom komentar.

Kasus kedua : Rasa Ketidak sukaan pada seseorang

Berada dan bekerja di perusahaan yang sama dengan Pak ne, ada banyak sisi negative dan sisi positifnya. Pasti tidak bisa dihindari karena posisi pak ne yang pada akhirnya sering membuat saya mendengarkan hal hal negative atau bahkan rasa ketidak sukaan disampaikan atau terdengar oleh saya secara tidak sengaja. Misalnya pernah suatu hari terdengar ditelinga saya yang terang terangan mengungkapkan ketidak sukaannya pada Pak Ne dan berkaitan dengan posisinya yang sekarang, dan orang ini bilang dengan tegas lebih menyukai yang dulu ada di posisi yang sekarang ditempati Pak Ne!

Bagaimana perasaan saya??!! Jujur pertama mendengar pasti saya shock…*haduh lebay……hmmm kenapa orang ini terang terangan kayak gitu?? Tapi masyallah saya kaget apa jawaban Pak Ne pas saya sampaikan hal ini dalam ngobrol2 santai selama perjalanan pulang, Pak Ne dengan santai dan legowo bilang…”Ya resiko menempati posisi ini, wajar seperti itu…bene “ begitu kata Pak ne* bene arti bahasa indonesianya Biarin*….”Nggak usah dipikir” begitu tambah pak ne…malah pak ne mengingatkan..”Jangan sekali kali kamu ada prasangka apalagi membenci orang itu, biarkan”…. “Dan banyak berdo’a untuk aku biar kuat dengan amanah ini” begitu pak ne selalu mengingatkan kepada saya…Duh…kadang saya malu sama pak ne pada hal seperti ini. Pak ne orangnya jarang memikirkan perkataan orang pada dirinya. Yang penting dirinya tidak seperti yang dituduhkan dan berusaha membenahi diri kalo memang ada hal hal yang harus di rasa memang perlu di benahi dalam dirinya. Mengajak saya untuk tidak terlalu berprasangka buruk pada orang lain, menyikapi hujatan dengan legowo dan hanya bilang seperti itu. “Malah dijadikan kaca untuk kita introspeksi diri.”

Jujur saya ini manusia biasa sebagai istri dari pak Ne, pas lihat orang itu kadang ada rasa gimana gitu….tapi yo kembali lagi “ Yo wis bene lah” orang boleh berpendapat, menilai dan mengatakan apa saja tentang ketidak sukaannya pada orang lain. Sah sah saja…hak siapa saja. Tetapi menurut saya dan idealnya seharusnya alangkah baiknya tidak usah berkoar koar keorang lain seperti itu atau berbicara dibelakang orang yang bersangkutan , alangkah baiknya misalnya kalo berani jujur terbuka dan mengajak berbicara empat mata, biar tidak ada benci membenci atau hujatan..yang menurut saya malah nambah dosa. Tapi karakter manusia ini kan bermacam macam….jadi yo wis lah…sing penting berusaha “professional” bekerja dengan sepenuh hati sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Tidak membawa masalah personal kalo urusan pekerjaan.

Saya jadi ingat petuah sahabat saya di Surabaya sono yang sering mengingatkan saya dengan sms-sms yang berbau religi dan motivasinya tentang berprasangka baik kepada Allah SWT, seperti yang pagi ini saya baca di link ini begitu menyentuh….dan diakhir closing artikel jadi reminder buat saya seperti dibawah ini;

Betapa banyak karunia dan nikmat yang terkandung pada hal-hal yang tidak disukai dari diri kita. Akan tetapi, firman Allah yang Maha Agung tentu lebih tepat,
عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦)
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

 

About mama-nya Kinan

Semoga kami bisa menjadi keluarga Yang Sakinah, Mawadah dan Warohmah
This entry was posted in Renungan and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

8 Responses to Renungan Jum’at: Menyikapi Orang Yang Tidak Suka Dengan Kita

  1. jampang says:

    komentarnya di tulisan yang YKS itu positif semuanya, mbak. apa dihapus yang lainnya yah?

  2. lieshadie says:

    Mama Kinaannnnn…kangeeennnnn !!!!

  3. Lidya says:

    pasti aja ada kok komentar gak enak bun 🙂 aku juga pernah dapet kok

  4. Elsa says:

    kayaknya postingan ini cocok sekali buat menghiburku ya mbak…
    kritik boleh, tapi menghujat itu lain lagi kasusnya.

  5. Pingback: Renungan Jum’at: Tentang Julukan Kepada Seseorang Berdasarkan Fisiknya | My new world

Leave a comment